Selasa, 11 Mei 2010

7 TIPS MENGELOLA MADING

Majalah Dinding atawa MADING, hampir setiap kita tahu benda apa itu. Sayangnya keberadaan MADING seringkali hanya identik dengan pekerjaan tempel-menempel. MADING sebenarnya bisa menjadi media yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi jika kita memperhatikan aspek-aspek pengelolaannya dengan cermat untuk kemudian merancang sebuah pengelolaan yang profesional. Tulisan berikut memberikan sedikit tips pengelolaan MADING profesional.

1. Tentukan Karakter MADING

Sebuah MADING yang ada di masjid tentu saja berbeda muatannya dengan MADING yang ada di jurusan. MADING di sekolah tentu beda dengan MADING kampus. Penetapan Karakter MADING sangat penting. Hal-hal seperti : Segmen Pembaca, Isu yang diusung, Jadwal Terbit, Gaya Bahasa adalah beberapa hal utama yang membuat MADING punya karakter yang menentukan pengelolaannya kedepan.

Tidak perlu bingung, untuk MADING pada tahap-tahap awal, mencontek karakter sebuah (sekali lagi –SEBUAH) – majalah atau tabloid adalah cukup efektif. Contoh : SABILI dengan karakter sedikit keras dan pedas, segmen pembacanya aktifis Islam, terbit dua minggu sekali, gaya bahasa blak-blakan, atau misal yang lain TARBAWI dengan karakter lembut (sehingga di kalangan penulis ada yang menyebut gaya bahasa TARBAWI), segmen pembaca masyarakat umum, terbit dua minggu sekali dst,dst,dst. Dan yang tak kalah penting JANGAN PERNAH MENIRU KARAKTER SURAT KABAR.

O ya, jangan lupa pula TENTUKAN MERK MADING !!!!

2. Susun Kepengurusan MADING

MADING profesional melibatkan orang-orang profesional, bukan sekedar orang yang punya hobi tempel-menempel. INGAT !!!! MENGELOLA MADING SAMA SULITNYA dengan MENGELOLA MEDIA LAIN.

Susunan kepengurusan seperti pemimpin redaksi, sidang redaksi, atau redaktur, ilustrator adalah contoh posisi-posisi vital dalam pengelolaan mading. Jadi jangan pernah remehkan posisi-posisi kepengurusan profesional di MADING,

Seperti yang dikatakan Aa’ Gym bahwa profesional adalah : BUKAN WAKTU SISA. Percayalah !!! MADING yang dikelola dengan waktu sisa, adalah MADING yang juga akan sekedar menjadi tempelan-tempelan yang kurang berarti.

3. Jangan remehkan Lay Out MADING

Disinilah keunikan MADING yang tidak dimiliki oleh media lain. Ada dua kali penataan layout MADING : pertama, perancangan ketika pengetikan (untuk yang dikerjakan dengan komputer) atau penulisan (untuk yang ditulis dengan tangan) dan kedua, perancangan susunan di MADING. Ada 5 (lima) urutan kerja yang penting untuk diikuti :




a. Buat sketsa penempelan tulisan-tulisan di mading sebagai acuan utama perancangan dan penempelan

Ada beberapa hal pula yang perlu diperhatikan ketika membuat sketsa ini :

Ø Ukuran MADING

Ø Ukuran kertas

Ø Jumlah Artikel yang hendak ditampilkan

Ø Gambar dan aksesoris lain

Ø Ruang kosong !!!!

b. Pengetikan, ukuran huruf, perpaduan antar lembaran

Catatan penting :

Walaupun dikerjakan terpisah, kalo bisa ada kesepakatan yang dipimpin oleh seorang penata Lay Out tentang bagaimana lembar-lembar itu seharusnya tampil.

SUMBANGAN dari KONTRIBUTOR sebaiknya diminta dalam bentuk file, sehingga bisa diedit oleh team MADING.

Kertas A4 jangan langsung ditempel begitu saja, apalagi kalau MADING-nya kecil. Space atas, bawah, kiri, kanan dari tulisan ke pinggiran kertas jangan terlalu jauh.

Dan satu lagi catatan yang juga harus diperhatikan : Panjang artikel di MADING sebaiknya tidak lebih dari 2 lembar kertas A4 (sekitar 1000 kata), karena dia akan dibaca sambil berdiri (kalau terlalu panjang kan capek !!!!)

c. Pemilihan warna dan aksesoris

Banyak yang terjebak untuk membuat MADING menjadi semarak dengan menambah warna-warna yang mencolok. Padahal MADING yang baik adalah MADING yang tampilannya sederhana dengan daya tarik pada aksesoris-aksesoris sederhana yang berkarakter kuat, misalnya : GARIS di sudut, BUNGA-BUNGA di sudut, GARiS memanjang di bagian bawah, warna mencolok di sisi kiri MADING (Ingat Teori OTAK KIRI dan OTAK KANAN)

d. Penempelan yang cermat

SERING penulis dapati, tampilan MADING terganggu dengan bekas lem yang menggembung di sudut kertas. Atau sudut-sudut yang tidak tertempel rapi karena pengeleman yang tidak merata.

Hati-hati !!! Kesan cermat pada pengelolaan MADING berpengaruh besar pada keasyikan membaca.




e. Penempatan MADING

Yang tak kalah penting adalah penempatan MADING, ketinggian, pencahayaan, ruang baca mampu memberikan kenyamanan tersendiri dalam membaca MADING.

MADING yang terlalu tinggi membuat pembaca harus mendongak hingga lelah, mengganggu keasyikan membaca MADING (INGAT PENELITIAN membuktikan PENGLIHATAN BAWAH lebih LUAS DARIPADA PENGLIHATAN ATAS). Atau cahaya matahari yang mengganggu juga harus diperhatikan.


4. Komersialisasi MADING

PASANG IKLAN di MADING ? Kenapa tidak ?

Teori advertising mengajarkan sebuah hal sederhana : Semakin tinggi rating pembaca, semakin efektif pula sebuah media untuk tempat promosi.

MADING yang profesional bahkan bisa hidup dari IKLAN. Pengelolaan IKLAN yang baik juga mencegah orang yang tidak bertanggung jawab menempelkan pengumuman seenaknya di MADING.

5. Buka Cabang MADING

Kenapa tidak? Biar mading kita lebih bervariasi.

6. Buka Jalur Interaktif MADING dengan pembaca

Perhatikan trend media saat ini. MEDIA INDONESIA yang dulu cuma surat kabar, kini melebarkan sayap dengan METRO TV. Group KOMPAS dengan Cyber KOMPAS. 99,9 FM dengan majalah NinetyNiners, Tabloid MQ, MQ FM, MQTV. Dll.

So, MADING profesional juga harus memperhatikan aspek pengembangan segmen pembaca. BANGUN SITUS MADING, (Sepengetahuan penulis belum ada satupun di Indonesia), BUKA EMAIL MADING, , cantumkan nomor hotline mading, buka kotakpos mading.

7. Buat Acara Jumpa Pembaca MADING dan pelatihan-pelatihan pengelolaan MADING

MADING yang baik adalah MADING yang dikelola dengan profesionalisme penuh. Hal yang paling susah dari marketing adalah maintenance.

Ketika anda sudah mempunyai pembaca setia, layani mereka dengan sepenuh hati, berikan insentif lebih karena membaca MADING anda. Kajian khusus bersama pembaca, polling pembaca adalah program-program pelengkap yang bisa membuat MADING anda semakin dikenal.

Jika MADING kita kelola dengan profesional, bukan tidak mungkin suatu saat kita bisa mengiklankan MADING kita di media lain.


Sumber: http://madingn1sa.blogspot.com/

Tips Menjadi Pemenang LMCR (Lomba Menulis Cerpen Remaja)

TIPS:KIAT MENJADI PEMENANG LMCR-2008 LIP ICE SELSUN GOLDEN AWARD, BERHADIAH TOTAL RP 80 JUTA


Lomba Menulis Cerita Pendek Remaja 2008 (LMCR-2008) LIP ICE SELSUN GOLDEN AWARD kembali diselenggarakan oleh PT ROHTO Laboratories Indonesia dan Naning Pranoto sebagai Ketua Penyelenggaranya. LMCR-2008 dibuka 1 Juli 2008 dan ditutup 10 Oktober 2008. Para pemenangnya akan diumumkan 10 Nobember 2008 antara lain melalui www.rohto.co.id dan www.rayakultura.net

Sejak awal Juni 2008, Panitia LMCR telah menerima SMS dari berbagai kota Tanah Air, yang intinya menanyakan kapan LMCR-2008 diselenggarakan. Selain itu, di antara mereka yang kirim SMS tersebut menanyakan kiat-kiat agar bisa menjadi pemenang LMCR-2008 yang hadiah puluhan juta rupiah.

Berikut ini kami sajikan kiat menjadi pemenang LMCR-2008, untuk menjawab ratusan SMS yang masuk ke HP Panitia LMCR.

Patuhi Dua Persyaratan
Kiat pertama yang harus diperhatikan oleh para peserta LMCR-2008 adalah mematuhi persyaratan yang diberlakukan oleh panitia LMCR-2008. Persyaratan tersebut terdiri dari dua kategori yaitu persyaratan administrasi dan teknis penulisan.

Persyaratan Administrasi
1. Pilih kategori yang tepat bagi peserta (Kategori A: Pelajar SLTP; Kategori B: Pelajar SLTA dan Kategori C: Mahasiswa/Guru/Umum)
2. Peserta wajib mencantumkan alamat lengkap dan melampiri karyanya dengan mini biodata, foto, identitas (pilih salah satu Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa/SIM/KTP/Paspor atau Kartu Keluarga)
3. Lampirkan kemasan produk LIP ICE jenis apa saja atau segel Selsun Blue-5 atau Selsun Gold For Teens pada setiap judul cerpen yang dilombakan
4. Taati tanggal penutupan lomba yaitu 10 Oktober 2008 stempel pos, artinya karya cerpen yang dilombakan dianggap gugur jika dikirim melewati tanggal penutupan tersebut

Persyaratan Teknis Penulisan
Baca dengan seksama persyaratan penulisan cerpen yang diberlakukan oleh panitia LMCR-2008, yaitu antara lain:
1. Tema cerita, dunia remaja dan seluk beluknya
2. Karya harus asli (bukan jiplakan atau adaptasi dari cerita karya orang lain)
3. Ditulis dengan bahasa literer (bukan dengan bahasa gaul atau prokem, kecuali untuk dialog para pelakunya)
4. Panjang tulisan
5. Sinopsis/ringkasan cerpen yang dilombakan
6. Sistem pengetikan dan penggunaan kertas untuk print-out (spasi 1,5 menggunakan font 12, Times New Roman, karya diprint menggunakan kertas kuarto)
7. Karya yang dilombakan harus dilampiri file (dalam format CD) dan dikirim rangkap tiga (tiga), terdiri dari satu (1) set asli dan dua (dua) set fotocopy
8. Seluruh berkas karya dan lampirannya dimasukkan dalam amplop tertutup dan di kirim ke panitia sesuai dengan alamat yang telah ditentukan
9. Untuk memudahkan penyeleksian karya, amplop yang tersebut dalam Butir 7 ditulisi kategori A, B atau C pada atas kiri bagian amplop tyersebut

Kelemahan Peserta
Berdasarkan pengamatan panitia LMCR sejak tahun 2006, karya para peserta yang tidak berhasil menjadi pemenang antara lain punya kelemahan sebagai berikut:
1. Cerpen yang dilombakan bertema umum/biasa (cenderung sama dengan cerita yang disajikan oleh sinetron di layar kaca yaitu percintaan remaja yang memperebutkan gadis atau jejaka tampan), padahal yang untuk menjadi pemenang seharusnya peserta menulis tema yang unik dan kreatif dan dipadu dengan warna lokal (lihat dan baca kumpulan Cerpen Pemenang LMCR 2006 dan 2007 yang telah diterbitkan oleh panitia LMCR)
2. Cerpen yang dilombakan ditulis dengan bahasa gaul atau prokem untuk narasi maupun dialognya, padahal persyaratan yang diberlakukan cerpen harus ditulis dengan bahasa literer
3. Karya yang dilombakan tidak memenuhi persyaratan administrasi maupun penulisan
4. Hanya sekitar 45% peserta LMCR-2006 dan 65% peserta LMCR-2007 yang melampirkan biodata lengkap, sisanya tidak mencantumkan biodata atau hanya mencantumkan biodata ala kadarnya
5. Hanya sekitar 50% seperta LMCR-2006 dan 60% peserta LMCR-2007 yang melampirkan sinopsis cerpen yang dilombakan, sisanya tidak mencantumkan. Padahal sinopsis itu sangat diperlukan Dewan Juri untuk juri dalam menilai karya pemenang pada babak penyisihan

Agar para peserta memenangkan LMCR-2008, sebaiknya tidak melakukan paparan ke lima kelemahan tersebut

Biodata yang diharapkan Panitia dengan format berikut ini:
1. Nama lengkap
2. Nama panggilan/nama samaran (jika ada)
3. Tempat, tanggal dan tahun lahir
4. Alamat lengkap rumah (lengkapi dengan nomor telepon/HP dan e-mail jika ada)
5. Alamat Sekolah/Perguruan Tinggi bagi peserta yang masih studi
6. Alamat Kantor/Lembaga bagi peserta yang sudah bekerja atau cukup mencantumkan alamat rumah bagi yang berwirausaha atau ibu rumah-tangga
7. Judul karya yang dilombakan
8. Prestasi (di bidang apa saja) yang pernah di raih
9. Karya tulis yang pernah ditulis dan dipublikasi
10. No Rekening Bank untuk menstranfer hadiah uang tunai (jika menjadi pemenang)
11. No Telepon Rumah/HP yang mudah dihubungi panitia LMCR-2008

Selamat berkarya! (Panitia LMCR-2008)

Sumber: www.rayakultura.net

Lomba Menulis Cerpen Remaja (Guru-Murid)

Lomba Menulis Cerpen Remaja (LMCR) 2010

Syarat-syarat Lomba:
1. Lomba ini terbuka untuk pelajar tingkat SLTP (Kategori A), SLTA (Kategori B) dan Mahasiswa/Guru/Umum (Kategori C) dari seluruh Indonesia maupun yang studi/bekerja di luar negeri. Kecuali keluarga besar PT ROHTO Laboratories Indonesia dan Panitia/Dewan Juri LMCR 2010
2. Lomba dibuka 21 April 2010 dan ditutup 15 September 2010 (Stempel Pos)
3. Tema Cerita: Dunia remaja dan segala aspek kehidupannya (cinta, kebahagiaan, kepedihan, harapan, kegagalan, cita-cita, derita dan kekecewaan)
4. Judul bebas tetapi harus mengacu tema Butir 3
5. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu judul
6. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia literer (indah, menarik, mengalir) dan komunikatif. Bahasa gaul dan bahasa daerah/asing boleh digunakan untuk segmen dialog para tokohnya – jika itu diperlukan dan sesuai dengan tema
7. Naskah yang dilombakan harus asli (bukan jiplakan) dan belum pernah dipublikasi

Ketentuan Khusus:
1. Naskah ditulis di kertas ukuran kuarto, ditik berjarak 1,5 spasi, font 12, huruf Times New Roman, margin justified 2 Cm, panjang naskah antara 6 – 10 halaman, dikirim ke panitia dalam bentuk printout 3 (tiga) rangkap/copy disertai file dalam bentuk CD.
2. Cantumkan sinopsis maksimal 1 (satu) halaman, mini-biodata pengarang, foto 4R, fotocopy KTP atau SIM/Paspor/Student Card
3. Setiap judul cerpen yang dilombakan wajib dilampiri kemasan LIP ICE (bagian kartonnya) atau segel SELSUN Shampo jenis apa saja
4. Naskah cerpen yang dilombakan beserta persyaratannya dimasukkan ke dalam satu amplop (boleh berisi beberapa judul), cantumkan tulisan PESERTA LMCR-2010 dan Kategori-nya di atas amplop kanan atas dan dikirim ke: Panitia LMCR-2010 LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD – Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau, Sentul City Bogor 16810
5. Hasil lomba diumumkan tanggal 15 Oktober 2010 melalui www.rayakulturanet dan www.rohto.co.id
6. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat

Hasil Lomba:
Masing-masing kategori: Pemenang I, II, II dan 5 (lima) Pemenang Harapan Utama, 10 (sepuluh) Pemenang Harapan dan Pemenang Karya Favorit untuk Kategori A: 20 Pemenang, Kategori B: 60 Pemenang dan Kategori C: 100 Pemenang.
Hadiah Untuk Pemenang:

Kategori A (Pelajar SLTP)
• Pemenang I – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD
• Pemenang II – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• Pemenang III – Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 20 (dua puluh) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam LIP ICE-SELSUN
• Seluruh pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang Utama LMCR-2010
• Sekolah Pemenang I, II dan II berhak mendapat 1 (satu) unit TV

Kategori B (Pelajar SLTA)
• Pemenang I – Uang Tunai Rp 5.000.000,- + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD
• Pemenang II – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• Pemenang III – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 60 (enam puluh) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam LIP ICE-SELSUN
• Seluruh pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang Utama LMCR-2010
• Sekolah Pemenang I, II dan III berhak mendapat 1 (satu) unit TV

Kategori C (Mahasiswa/Guru/Umum)
• Pemenang I – Uang Tunai Rp 7.500.000,- + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD
• Pemenang II – Uang Tunai Rp 6.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• Pemenang III – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.500.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 100 (seratus) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam LIP ICE-SELSUN
• Seluruh pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang Utama LMCR-2010
* Naskah cerpen yang dilombakan jadi milik PT ROHTO, hak cipta milik pengarangnya. Informasi lebih lanjut e-mail ke rayakultura@gmail.com


Jakarta, 10 April 2010
Ketua Panitia LMCR-2010
Dra. Naning Pranoto, MA